Selasa, 28 Oktober 2008

Pemenang Sejati


kau jatuh, kau kalah dan tersingkir dari pertandingan
kadang kau tegar dan tumbuh menjadi besar

terbang tinggi rayakan setiap even kemenangan


kau heading, trickling dan jumping dari kewajaran
walau berat, cepat – cepat kembali ke aturan
kau payah, tenagamu habis, pikiranmu kedodoran


permainan menjadi sesuatu yang sangat menyebalkan
peraturan - peraturannya begitu mudah untuk dipermainkan
di bawah sinar terang bertabur bintang – bintang kecurangan

kau adalah sang pemenang,
menangis di setiap kemenangan
kau bukan lah si pecundang
tersenyum manis telan pil pahit kekalahan


kau tetap menjadi pemenang sejati
kerja keras, tenaga dikuras, keringat diperas
terhempas di setiap kemenangan
tumpuhan kesalahan di setiap kekalahan

Minggu, 24 Agustus 2008

Surat Cinta

berat memang,
sulit memang…


mungkin aku tak tahu diri tetapi tak mungkin kudiam diri,
baru saja kuinjakan kaki di sekolah ini, kuharus mengatakan isi hati,
menembus dinding kelas dengan hasrat yang begitu keras,
mendaki tangga demi tangga, dengan langkah penuh asa,
tanpa surat cinta namun sarat dengan cinta,
polos tak bersampul merah jambu ku harus katakan padamu….


kau telah sita perhatianku, semoga kau mau
balas perhatikan aku yang tersita olehmu



dibuat buat untuk icha seolah –olah buat kakak kelasnya

Senin, 23 Juni 2008

Lelaki itu...

Spectrum jingga memacar di balik bumi
Sang mentari perlahan sembunyi
Adzan Maghrib berkumandang
Cepat sigap dia bertandang

Ku ingin seperti lelaki itu…

Langkahnya tenang menuju surau dekat rumahku
gambaran ketenangan hati sanubari
baju putih, kain sarung, peci berpadu satu

gaya hidup sederhana di masa kini


dia usap lembut beberapa anggota badan
dengan air wudhu dari kucuran kran
dia ucap pelan bebera permohonan
sucikan, sucilah… , hati dan pikiran


dari debu, dari niat jahat dan keji
dari kotoran dan noda ambisi – ambisi
dari salah ucap kata – kata latah
dari salah latak gerak polah tingkah


iklas - iklaskan diri menghadap Illahi
tak mungkin basa – basi apalagi menipu diri
dia tahu bahwa Tuhannya pasti tahu
karena Tuhannya tak pernah tidur


Ku ingin seperti lelaki itu…


Cerdas mengelola diri dari waktu ke waktu
Kau utamakan kewajiban
lima waktu
Diantara beratus keharusan dan aturan
Bekal kekal di akhir kehidupan






Senin, 16 Juni 2008

Wahai Sahabatku

Wahai sahabatku yang selalu datang terlambat
dengan fasilitas lengkap terima hak tak pernah telat
Berakar dan berkembang bak benalu
Sudah putuskah kau punya urat malu?


Kau putar otak mengulur waktu
Sambil main sol – solan kartu
Kau memerintah pakai bahasa sepatu
Berdalih titah para pangeran dan ratu


ku mengerti “bagiku urusanku – bagimu urusanmu”
namun mengertilah kau makin terlalu
kau lupakan kepalamu, kau hitung rambutmu
kau biarkan terurai menutup hatimu


Wahai sahabatku yang profesianal
Selalu mampu menyelasaikan persoalan
Walau dengan kasak - kusuk cari backingan
Juragan centeng petentang - petenteng kurang kerjaan


Pagi ku berangkat agar semuanya tepat
berusaha tetap taat walau terima hak telat
dulu kita suka bercanda tetapi kini bukan waktunya

Aku sedang susah jangan lagi dibuat marah - marah




Gagak Rimang

bergerombol dan bergerak, terbang tinggi di langit

sayap hitam terkepak, dalam kehidupan menghimpit

saat bumi mulai gelap, langit didaulat jadi atap

tak punya tempat tetap, tak pasti kapan menetap


duduk dan bicaralah padaku, oh… gagak – gagak rimang

tunjukan cara memahamimu, oh… gagak – gagak rimang


hitammu pesona kekuatan, mata merahmu adalah kejelian

paruhmu janjikan kepedihan, cekeramanmu tak teruraikan


duduk dan bicaralah padaku, oh… gagak – gagak rimang

tunjukan cara memahamimu, oh… gagak – gagak rimang


kau tahu sisi – sisi buruku, berjalan dalam bahaya

hitam, bau dan kotor mengitariku, menari tanpa ketukan nada


meski begitu masih kukatakan silahkan,

jika kau tahu dan bernar – benar ingankan

tinggal kau tuntun aku suatu tempat,

dan biarkanku pergi cepat





Kau Hebat

Kau bicara “banyak”
Aku hanya bicara takaran
Kau bicara “besar”
Aku hanya bicara ukuran
Kau bicara “benar”
Aku hanya bicara aturan
Kau bicara “baik”
Aku hanya bisa bicara nilai – nilai
Kau bicara “mimpi”
Aku hanya bisa bicara kenyataan

Bagaimana dianggap sampai
Jika tidak tahu tujuan
Bagaimana dianggap bisa
Jika tidak tau apa yang harus dikerjakan
Bagaimana mau melangkah
Sedang tak tahu kita dimana

Kau memang habat…
Kau pecahkan kaca - kaca hati
Tak bisa kita bercermin lagi
Ambang kehacuran semakin dekat


Senin, 07 April 2008

Kusni Kasdut

h a r u - b i r u
kehidupan adalah perlawanan tanpa penyesalan
kesalahan hanyalah lawan kata kebenaran
selanjutnya engkau pasti tahu…


tahun 1976 ku bertobat
semua yang ada tak selalu terlihat
jarak antar saat begitu dekat
situasilah yang memaksa dan membuat




kuberlari, rindukan terang
pada pekat malam kuterjang
serpihan paku, kaca dan kawat berduri
bulan tak peduli, turuti kata hati
hati menderu – deru, belenggu memburu
beradu cepat dengan peluru

kusadari hidupku hanya menunggu
suara 12 senapan dalam satu letupan
satu aba - aba… pada satu sasaran
y a i t u a j a l k u . . . .


Ignatius Waluyo AKA Kusni Kasdut menuju eksekusi hukuman mati pada akhir tahun 1970-an atau awal 1980-an

Kamis, 13 Maret 2008

Jalan

Tidak semua jalan dapat dilalui tetapi jalan hidup mesti dijalani, ada jalan lurus, ada jalan belok, ada jalan tertutup, ada jalan searah dan ada jalan dua arah, berusaha jangan sampai salah jalan dan salah arah, hiduplah teratur

Jalan – jalan di jalan disuruh pelan – pelan banyak anak kecil main bola, salah kaparah. Di jalan harus sopan banyak orang duduk di jalan, kena sumpah serapah. Agar bisa jalan di jalan tidaklah mudah, banyak aturan, banyak polisi tidur.

Jalanmu adalah jalanmu, jalanku adalah jalanku, banyak jalan masih satu tujuan, sampailah dipersipangan, baru berbeda tujuan. Agar cepat sampai tujuan, jalan tikus jadi penyelesaian.

Banyak orang habiskan waktu di jalan, banyak waktu bisa jalan – jalan, banyak yang jalan di jalan tidak bisa jalan, banyak waktu habis di jalan, jalan sempit banyak yang jalan, banyak yang jualan mudah bersinggungan, tak sampai baku hantam hanya plotot-plototan.

Berjalan di jalan, menjalani hidup agar lancar harus sabar, pelan menunggu giliran, tak taunya ngga kebagian….


gambar pinjam tanpa ijin dari sini

Selasa, 11 Maret 2008

Selamat Ulang Tahun Puteriku

Selamat Ulang Tahun Puteriku
Ginarisa Widya Ramadhani





Semoga panjang umur, cerdas dan sehat selalu
Semoga menjadi anak sholehah
I always one step behind you

Boka [py] okap

taken pic from here

Krisis Multi Demensi

Sepulang dinas luar kota, seperti biasa aku naik bus membelah kota berlawanan dengan padatnya arus kendaraan, orang – orang berangkat kerja, satu sisi lengang – sisi kananku macet total dualisme kota besar, setengah ngantuk kuteringat penumpang kereta yang sedang kasak – kusuk kemudian menyelipkan sesuatu di saku baju salah seorang kondiktur, “nyemplo” bisik sinis penumpang yang duduk disampingku membuatku ngga bisa tidur, akhirnya menghibur diri nonton berita malam di teve kereta api, ada menteri dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia, ada bencana alam yang korbanya tak tertangani, ada pajabat mangkir dari tanggungjawabnya sesekali diselingi iklan mobil mewah yang telah laku ribuan unit dan iklan obat pelangsing tumbuh, kembali ke berita ada anak mati kelaparan, banyak anak terkena gizi buruk, tak mampu beli pupuk gagal panen petani ngamuk.

Ngga terasa hari sudah pagi sampai di stasiun ada yang menawarkan taxi tanpa cargo alias borongan dan tanpa AC karena pak sopir ngantuk ngga boleh terkena AC, tetapi bukan oleh sebab itu kuputuskan naik bus kota ini saja. Di pinggiran salah satu terminal bus dalam kota kupindah naik metromini yang sudah ngga laik tetapi tetap dipaksakan jalan, goyang - goyang, gemetaran dan geleng - geleng jadinya, namun masih mampu ngisi bahan bakar di pompa bensin yang berasal dari Negeri Jiran. Berhenti di pertigaan, ditengah jalan kuditurunkan di iringi teriakan “kaki kiri…kiri..kiri…!” suara kas Tapanuli Utara.

Di tepi jalan sejenak mengamati seorang anak muda mendorong motor bebeknya dengan rambut samping kanan-kiri cepak sedang bagian tengah, rambutnya dibentuk merip Cula Badak Banten dengan segala ukuran, seorang gadis dengan pakaian yang sedang ngetrend tank – top warna merah - kuning - hijau dengan gambar daun ganja, celana pensil mete – mete tinggal melorotnya, mengikuti disamping belakang, kepalanya menunduk, wajah tetrtutup rambut berwarna merah jambu, semakin dekat semakin menyita perhatianku. saat berjalanan tepat di depanku, dengan sedikit iseng kutanya “kenapa dik, motornya rusak ya?, dijawab dengan sambil lalu “ngga kok, habis bensinnya” “ di depan ada pom bensin, dekat situ” sahutku sambil mengikuti langkah mereka, langkah mereka terhenti lalu menenggokku dengan mata melotot dan nada suara tinggi dia jawab “ masalahnya gue ngga punya uang..”. sampai rumah ngga sempet mandi ngga sempet lagi mikir langsung merebahkan tumbuh ke ranjang, walau masih sempet terdengar dari luar rumah beberapa tangga berdebat tentang banyaknya mantan pejabat yang berambisi menjadi persiden, lalu.... perlahan – lahan kukehilangan kesadaranku…


gambar pinjam tanpa ijin dari sini

You & Me

Have you ever felt those times, before?
You and me never know where to go
Here, we are hand in hand together
And here, we are to share each other

You and me standing here so long a go
You and me never know run to go
Here, we are stay close together
But still here we are to share each other

Lastly we take it…
Lastly we take it…(Here we are hand in hand together)
Lastly we love it… (Here we are to share each other)
Lastly we make it…(Here we are ‘til the end of time…)

Senin, 03 Maret 2008

Tom's Sawyer

Seorang prajurit jaman modern melangkah dengan mantap
Hari ini Tom's Sawyer sungguh bangga

Meskipun demikian pikirannya bukan untuk disewakan
Jangan menjatuhkan dia dengan arogan
sikap hati-hatinya, adalah suatu pertahanan yang tenang
bersabar pada kejadian hari ini
seperti sungai….

Apa yang kau katakan tentang perusahaannya
Apa yang kau katakan tentang masyarakat

Tangkaplah kabut, dapatkan dongeng
Tangkaplah misteri, dapatkan buaian
Dunia itu, dunia itu adalah
Kasih dan hidup yang sangat dalam
Barangkali seperti langit yang lebar

Hari ini Tom's Sawyer, mememberi penghargaan
Dan kesempatan untuk menyerbu bersamamu

Tidak, pikirannya tidak untuk disewakan
Baik kepada para dewa maupun pemerintahan

Selalu penuh harapan, tetapi perasaannya masih belum senang.
Ia tahu bahwa perubahan tidak lah permanen
Tetapi nyatanya berubah – rubah….

Apa yang Anda katakan tentang perusahaannya,
Apa yang Anda katakan tentang masyarakat

dapatkan saksi, dapatkan kecerdasan
dapatkan semangat, dapatkan semburan ludah

Dunia itu adalah dunia dimana
Kasih dan hidup sangatlah dalam
Barangkali seperti langit yang lebar

Keluar sebagai prajurit Tom's Sawyer mememberi penghargaan
dan energi kepadamu untuk berdagang
Ia mengerti betul pertikaian pada hari ini

terjemahan Bebas oleh swiddsix

Tom's Sawyer

Words by Neil Peart and Pye DuBois,
Music by Geddy Lee and Alex Lifeson


A modern-day warrior mean.. mean stride
Today's Tom Sawyer mean…mean pride

Though his mind is not for rent
Don't put him down as arrogant
His reserve, a quiet defense
Riding out the day's events ---
The river

What you say about his company
Is what you say about society
Catch the mist, Catch the myth
Catch the mystery, Catch the drift

The world is the world is
Love and life are deep
Maybe as his skies are wide

Today's Tom Sawyer He gets high on you
And the space he invades He gets by on you

No, his mind is not for rent
To any god or government
Always hopeful, yet discontent
He knows changes aren't permanent
But change is

What you say about his company
Is what you say about society
Catch the witness, Catch the wit
Catch the spirit, Catch the spit

The world is the world is
Love and life are deep
Maybe as his eyes are wide

Exit the warrior Today's Tom Sawyer He gets high on you
And the energy you trade He gets right on to The friction of the day